Puasa 1
Puasa berasal dari bahasa Arab shaum yang secara bahasa berarti menahan sesuatu, seperti menahan berbicara, berarti tidak berbicara, menahan makan dan minum berarti tidak makan dan tidak minum.
Secara istilah syariat, shaum berarti menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa di siang hari dengan niat yang sengaja dilakukan oleh pelakunya sejak terbit fajar sampai terbenam matahari. Jelasnya puasa itu kegiatan menahan diri dari pemenuhan kebutuhan syahwat perut (makan dan minum, termasuk obat) serta syahwat sexual pada watu tertentu yakni dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Pelakunya adalah seorang muslim yang sehat secara akal, tidak sedang haid atau nifas.
Niat maksudnya keteguhan hati untuk melaknakan sesuatu tanpa ragu, hal itu untuk membedakan perbuatan ibadah dari perbuatan biasa yang tidak ditujukan sebagai ibadah.
Rukun puasa, pertama menahan diri dari kebutuhan perut dan sexual atau hal-hal yang membatalkan puasa, kedua niat di malam hari.
Manfaat Puasa:
- Puasa merupakan ketaatan kepada Allah SWT (QS:2:183), sehingga pelakunya mendapat pahala langsung dari Allah, karena puasa merupakan perbuatan untuk Allah sehingga pelakunya mendapatkan keridlaan-Nya, berhak mendapatkan surga dengan pintu khusus (rayaan) menjauhkan pelakunya dari adzab neraka, puasa juga merupakan kafarah (perenebusan) dosa satu tahun, dari bulan Ramadlan ke Ramadlan berikutnya. Dengan ketaatan seorang muslim akan senantiasa beristiqamah pada kebenaran yang disyariatkan Allah, karena puasa dapat mewujudkan ketakwaan, yakni tindakan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
- Puasa adalah pendidikan karakter (akhlak karimah) yang dapat membangkitkan sifat-sifat terpuji seperti: perjuangan jiwa, menghadapi berbegai keinginan negif dan godaan syetan. Membiasakan diri untuk sabar, sabar dalam menjauhi larangan, sabar dalam menghadapi tatangan yang muncul karena puasa, semuanya dihindari guna menunggu izin dari Allah untuk mendapatkannya yaitu waktu buka.
- Puasa juga mengajarkan sifat amanah yakni menuanaikan hak dan kewajiban, juga mengajarkan rasa diawasi oleh Allah SWT (muraqabatullah) bahwa semua gerak-gerik yang dilakukan senantiasa diawasi dan dilihat oleh Allah SWT. Karena tak seorangpun yang mengawasi tingkah-laku yang berpuasa kecuali Allah.
- Puasa juga dapat menguatkan kemauan keras (drive atau iradah dan aziimah) yang ada pada diri seseorang, juga mengajarkan kesabaran, membantu membersihkan pikiran, memberi ilham pemikiran yang baik , karena perut yang penuh dengan makanan bisa menidurkan pikiran dan menyebabkan kemalasan dalam beribadah.
- Puasa juga melatih sikap berdisiplin, karena membiasakan pelakunya untuk makan dan minum pada waktu tertentu. Selain itu juga membangkitkan rasa kesatuan ummat Islam seluruh dunia, karena mereka secara serempak melakukan puasa pada bulan dan waktu yang sama.
- Puasa juga menumbuhkan rasa kasih sayang dan persahabatan (ukhuwah) pada diri pelakuknya.
- Puasa secara nyata memperbaharui kehidupan manusia, dengan mengosongkan perut, mengitirahatkan alat pencernaan dan mengurangi beban makanan serta sisa-sisa makanan yang menumpuk secara reguler minimal sebulan dalam setiap tahunnya.Nabi saw bersabda: “Berpuasalah niscaya kamu akan sehat.”
- Puasa juga merupakan perjuangan melawan nafsu, membaskan jiwa dari hal-hal yang mengakibatkan perbuatan dosa, melumatkan keinginan-keinginat syahwat dan mengarahkan keinginan tersebut sesuai dengan kehendak dan aturan Allah SWT.
- Puasa merupakan rukun Islam ketiga yang dapat menenangkan jiwa amarah, dapat menimbulkan rasa kasih sayang terhadap fakir miskin, serta ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang miskin.Wallahu A’lam.
Comments are Closed