Bukan Sekedar Menang Kalah
Pertandingan antara IDN vs THA 1 Januari 2022 tak bisa dipungkiri baik untuk disaksikan, kedua tim menunjukkan kemampuannya secara imbang –walau bukan pengamat sepak bola– tapi sebagai pendidik tentunya kita bisa menyampaikan apresiasi terhadap kedua tim, terutama kepada tim IDN; prestasi yang bagus.
Kekalahan tim IDN pada babak final ini semestinya tidak dijadikan alasan untuk mengurangi rasa bangga kita terhadap mereka yang sudah berjuang untuk mengankat citra bangsa alasannya sederhana saja, toh banyak ditemui kasus-kasus dalam berbagai sektor kenegaraan yang justru belum bisa mengangkat citra negara tercinta ini. Sementara mereka yang tergabung dalam tim IDN berhasil menempati tempat kedua di piala AFF beberapa kali.
Ketika babak pertama usai penulis mengunggah poto yang diambil dari layar TV di salah satu akun media sosial, dengan status “nonton lagi yuk!” Kemudian dikomentari oleh seorang teman “buang energy syaikh gak bakalan menang.” Memang berat tugas Timnas kita untuk bisa melampaui angka 4 yang sebagai hasil kekalahan di lage 1, tapi sebagai masyarakat –yang tidak melakukan apa-apa dan hanya menjadi penonton– tentunya bisa melihat sisi lain, katakan lah sisi pelajaran dan pendidikan.
Untuk kepentingan pendidikan dan pembelajaran itu penulis menulis status sebelumnya berbunyi “Bismillah nonton bola: berdoa tim kita juara, jika tak juara pun kita tahu permainan yg baik dari tim kita atau lawan.” Harapannya memberikan cara pandang lain dalam menyaksikan sebuah pertandingan. Karena sering ditemukan hal-hal yang kurang baik secara sikap mapun perilaku yang merupakan ikutan dari kegiatan tersebut seperti panatisme berlebihan terhadap club idola yang bisa menyeret kepada tindakan yang merugikan banyak pihak, bisa juga melahirkan kekecewaan yang mendalam pada seseorang yang tidak mustahil dapat mendorongnya melakukan suatu perbuatan yang merugikan dirinya. Tidak usah penulis ungkap di sini karena sering terbaca dalam berbagai media kasus-kasus sebagai buntut dari sebuah turnamen.
Dari sudut hiburan, pertandingan IDN vs THA itu menjadi penghibur bagi masyarakat yang sedang dilanda kekhawatiran berkepanjangan karena isu-isu Covid19 dan variantnya. Berbagai intruksi dan protokol sudah sekian panjang mereka hadapi dan harus diterima, maka kebutuhan untuk mengisi liburan akhir tahun pun tak jarang harus terkendala dengan sejumlah aturan dan protokol yang ditentukan pemerintah, berwisata juga membutuhkan perhitungan seperti larangan dan pembatasan jam kerja obyek wisata serta lainnya. Jadi suatu kebetulan Timnas bisa masuk babak final dan terjadwal pada 1 Januari, semacam persembahan hadiah tahun baru bagi masyarakat Indonesia. Karena akan lain halnya jika IDN tidak masuk final; tak ada alasan yang kuat untuk menonton pertandingan tim negara lain selain rasa ingin tahu, dan juga keterbatasan tayangan penyiaran juga menjadi alasan lain untuk tidak menonton.
Dari sisi pendidikan dan pembelajaran apa yang disajikan kedua tim yang bertanding cukup banyak menginspirasi; keduanya mampu mendemonstrasikan model permainan yang bisa ditiru oleh para pelajar dan pemain sepak bola lokal, bisa juga dijadikana bahan referensi guru olah raga ketika mereka membutuhkan contoh-contoh permainan atau menjelaskan berbagai teknis permainan.
Adapun dari segi sikap dan mental Timnas telah mengajarkan sikap kepahlawanan dan kegigihan dalam mencapai tujuan, ini yang terlihat nyata terutama pada pertandingan lage 2. Selain itu masyarakat juga akan belajar dan harus belajar bahwa pencapaian prestasi gemilang membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, selain kesungguhan dan keuletan dalam berlatih dan menyiapkan diri untuk mencapainya. Termasuk di dalamnya perhatian dan dukungan dari pemerintah yang –menurut hemat penulis– harus tersosialisasi juga bentuk dukungan dan perhatian tersebut dan dirasakan oleh tim serta terlihat oleh masyarakat Indonesia, serta mau belajar juga dari tim negara-negara lain bagaimana mereka menyiapkan timnya.
Alhasil pertandingan sudah usai dan kita berada posisi kedua, semoga ini menjadi bekal bagi peraihan posisi pertama di musim mendatang. Masih ada waktu jika Timnas utuh dan tetap memelihara pasukannya. Tak lupa diucapkan terima kasih kepada Timnas kita, kalian sudah berjasa dalam banyak hal, jangan terlalu kecewa karena masih ada hari seok yang lebih gemilang. Ini merupakan uji kompetensi buat kalian semua, sehingga bisa lebih mengetahui kekurangan dan kelebihan mamsing-masing untuk menjadi pijakan peningkatan kemampuan.
Comments are Closed