media berbagi dan silaturahmi

Bola Kebangsaan

Print Friendly, PDF & Email

Menyaksikan laga anak-anak bangsa yang mewakili Indonesia dalam ajang Kejuaraan AFF sangat menyenangkan, Turnamen yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali oleh Federasi Sepak Bola ASEAN kerap kali menjadi hiburan bagi Bangsa Indonesia.

Kegiatan tersebut secara berkala mampu merajut rasa kebangsaan yang sering kali tercecer karena permasalahan politik, keamanan dan masalah-masalah sosial itu menjadikan bangsa ini merasa Indonesia. Tidak saja para pendukung yang hadir di stadion tapi juga pendukung yang menyaksikan melalui media yang tersedia. Berbagai resensi pertandingan menghiasi keseharian tidak sedikit dari bangsa ini di berbagai kalangan dan kesempatan. Sapaan bertajuk kebanggaan atas kemenangan Timnas serta berbagai komentar baik terhadap pemain, wasit maupun jalannya pertandingan secara keseluruhan menunjukkan perasaan yang menyatakan kebangsaan dan ke-Indonesiaan.

Pada 24 Desember lalu dalam perjalanan pulang menuju Kuningan, dua anak muda sedang asyik menceritakan Thailand vs Vietnam sembari menunggu parkiran di halaman mesjid di wilayah Jakarta Timur, penulis sapa kapan Indonesia vs Singapura? Besok malam pak, jawabnya, jangan lupa berdoa ya untuk Timnas! Sambut penulis. Siap pak! Jawab mereka. Sengaja sapaan itu diajukan untuk membangkitkan rasa dan keberpihakan.

Sesampainya di Kuningan seorang ustad di pesantren mengusulkan pak besok malam acara syukuran ujian, tapi Timnas melawan Singapura, bagaimana pak apa diundur acara syukurannya? Ya, jawab penulis, undur saja, biarkan para santri nonton bareng di Aula.

Ada beberapa alasan kenapa kita biasakan bareng ketika ada pertandingan sepak bola yang dianggap perlu ditonton: Pertama untuk pendidikan, mendidik para santri agar ,mengetahui permainan yang baik, dalam hal ini ada kemampuan menganalisis, menilai, dan tentu saja pada saat mereka bermain sepak bola dapat menerapkan serta mengambil keputusan gaya permainan siapa yang mereka tiru sesuai dengan posisi masing-masing. Sekaligus memberikan penguatan juga atas pendidikan olah raga.

Kedua untuk meningkatkan rasa kebangsaan dan kesadaran bernegara, memicu rasa kesatuan serta semangat bela tanah air; para santri akan melihat betapa para pemain berusaha mengerahkan seluruh kemampuannya untuk membela negaranya melalui sepak bola, mereka berusaha mengangkat cita bangsa pada kancah Internasional. Sikap ini sangat penting dimiliki oleh para pemuda seusia belajar seperti para santri.

Ketiga ada beberapa nilai mentalitas yang ingin dibentuk melalui pertunjukkan sepak bola ini katakanlah mental keberanian, kejujuran, tanggung jawab, berani mengaku bersalah jika memang salah, belajar menerima keputusan, mampu bersyukur atas keberhasilan dan lain sebagainya yang bisa mereka dapatkan secara demonstratif di lapangan.

Keempat pada gilirannya diharapkan para santri –tentu saja peminat olah raga sepak bola—nantinya dapat menjadikan jenis olah raga ini menjadi media dalam mendidik rekan-rekan sepermainannya, teman seusianya atau anak-anak yang lebih muda di bawahnya.

Pada satu pertandingan lokal di tempat penulis tinggal, tiba-tiba dihampiri oleh seorang alumni yang kebetulan pemain sepak bola seraya bercerita; pak saya membina anak-anak usia sekolah menengah dan atas dihimpun dalam satu group sepak bola di RT tempat saya tinggal. Karena mereka saya lihat tidak memiliki kegiatan yang terarah, akhirnya saya kumpulkan dan saya latih sepak bola, alhamdulillah para orang tua mereka mendukung, pak RT juga mendukung, setelah mereka berlatih diprogram untuk bertanding dengan klub-klub lain dan para orang tua termasuk ibu-ibunya juga turut menjadi suporter, kadang mereka rombongan pakai odong-odong, sebutan untuk mobil lama yang dimodifikasi sebagai angkutan wisata keliling desa yang semakin hari semakin marak.

Menanggapi cerita alumni yang guru SD itu kontan penulis dukung; banyak cara untuk mendidik dan mengajarkan kebaikan, lanjutkan, ini kegiatan bagus dan di luar dugaan, ternyata kalian mampu menjadikan hobi menjadi media pembelajaran dan pendidikan, sebuah penafsiran yang produktif, itulah kreativitas.

Kembali kepada semangat bola kebangsaan mari kita berharap semoga Timnas menjuarai turnamen yang beberapa hari lagi akan berakhir itu. Dengan harapan lain semoga masyarakat juga bisa belajar dari tontonan tersebut dan terdidik karenanya . Semoga!

Baca di Medcom 26 Desember 2021

Comments are Closed

https://bottotengnga-wajo.desa.id/ https://stmik-dci.ac.id/ https://yayabu.or.id/ https://uoch.edu.pk/ https://ran.co.id/ https://metafor.id/ https://crn5.org.br/ https://cti.co.id/ https://deltapayment.co.id/ https://lms.stmik-dci.ac.id/tag/xgacor/ https://bintangmedia.co.id/ https://www.smkn1kotatebingtinggi.sch.id/ https://carajualanonline.asia/ https://smanklakah-lmj.sch.id/ https://wbs.pa-pangkajene.go.id/ https://dpmptsp.pa-pangkajene.go.id/ langit69 hoki99 roma77 maxwin138 babe138 sky77 max77 garuda138 koin138 obs188 sultan178 kilat77 slot5000 kpktoto ladangtoto