Meme
Meme merupakan kependekan dari mimeme dari bahasa Yunani berarti imitasi atau tiruan, berikutnya meme didefinisikan sebagai jenis perilaku yang ditularkan dari satu anggota grup ke yang lain, bukan dalam gen tetapi dengan cara lain seperti orang menyalinnya (ini penggunaan dalam pembahasan biologi). Pengertian lain meme adalah sebuah ide yang diteruskan dari satu anggota masyarakat ke anggota masyarakat lainnya, bukan dalam gen tetapi sering oleh orang-orang yang menyalinnya. (Oxford Advancerd Leaner’s Dictionary 2020).
Meme sebagai penyebaran perilaku atau ide yang terjadi di masyarakat tidak begitu popular sebagai istilah keseharian, ia kalah popular dengan penggunaan kata imitasi, yang berarti peniruan atau tiruan ketika dihubungkan dengan suatu produk misalnya. Selain itu kata copy lebih banyak dikenal yang berarti membuat sesuatu yang sama dengan sesuatu yang lain, dalam hal ide kata plagiat juga dikenal untuk pengertian meniru ide atau gagasan orang lain yang kemudian diakui sebagai idenya sendiri.
Perkembangan terakhir –setelah penggunaan internet menjadi sangat umum- meme diartikan sebagai gambar, video, sepotong teks, dll. yang dikirimkan dengan sangat cepat dari satu pengguna internet ke yang lain, seringkali dengan sedikit perubahan yang membuatnya lucu. (Oxford Advancerd Leaner’s Dictionary 2020).
Penggunaan meme dengan makna terakhir ini bisa mengangkat popularitas kata tersebut hanya saja penambahan kata lucu menjadikan kata meme tercerabut dari akar penggunaannya dalam istilah antropologi budaya. Penyebaran mode pakaian, disain kendaraan serta model penuturan suatu ungkapan adalah contoh dari meme pada masa sebelum internet muncul, sedangkan internet (para penggunanya) mereduksi cakupan budaya menjadi gambar dan video serta teks dengan tambahan lucu sebagai model kreasi penirunya (penyebarnya). Hal ini bisa mengaburkan atau bahkan menenggelamkan istilah parodi yang selama ini mewakili tindakan peniruan suatu perilaku melalui tulisan, acting maupun musik. Belum lagi dengan istilah pamplet, banner, flayer seakan semua semakin kabur dengan konten yang tidak jauh berbeda—sengaja disampaikan untuk menggelitik penalaran.
Namun terlepas dari segi penggunaan kata, kini istilah meme sudah menjadi sangat popular dan dalam konteks ini tentu saja harus diadopsi penggunaannya untuk menyampaikan pesan-pesan positif kepada khalayak, katakanlah kita sepakati bahwa kata meme dalam pengertian terakhir menjadi khusus dan terikat dengan kata internet, maka penggunaan meme sebagai salah satu genre penyajian informasi melalui internet atau apapun yang sifatnya memerlukan koneksi internet harus sudah mulai dilirik oleh para penganjur kebaikan dan penyuara kebenaran. Dengan begitu meme baru akan tercipta sebagai suatu bentuk evolusi budaya, yang pada gilirannya akan mengembalikan pada pengertian awal; transfer budaya, perilaku dan ide, yang baik tentunya.
Comments are Closed