Menangisnya Sahabat Nabi SAW
Para Sahabat menangis ketika mendengar ayat-ayat al-qur’an dibacakan, atau ketika membaca ayat-ayat tersebut, karena takut terhadap adzab Allah SWT ketika mendengar sifat-sifat manusia yang digambarkan dalam ayat tersebut:
- Surat al-Najm ayat: 59-60.
أَفَمِنْ هَذَا الْحَدِيثِ تَعْجَبُونَ # وَتَضْحَكُونَ وَلَا تَبْكُونَ
Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Abu Hurairah, bahwa ketika turun ayat ini, menangislah mereka yang memiliki sifat ini, sehingga air matanya mengalir di pipi mereka. Kemudian Rasulullah mendengar hal itu, beliau pun menangis, dan kami semua menangis lalu Rasulullah SAW bersabda: Tidak akan tersentuh api neraka mereka yang menangis karena takut kepada Allah (adzab Allah), dan tidak akan masuk surga orang yang selalu berbuat maksiat. Andaikan kamu sekalian tidak berbuat dosa, maka Allah akan mengutus kaum lain yang berbuat dosa kemudian mereka diampuni oleh-Nya. (Hayat Shahabah Jiid II, h, 614)
- Diriwayatkan Al-Baihaqi dan Al-Isbahani, dari Anas ra berkata: bahwa Rasulullah SAW membaca surat Al-baqarah ayat: 24
فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ
Kemudian beliau bersabda: “dibakar di atasnya seribu tahun hingga memerah dan seribu tahun hingga memutih, kemudian seribu tahun hingga menghitam, hitam gelap dan tidak berhenti kobarannya.” Dan di hadapan Rasulullah SAW ada seorang laki-laki hitam menangis dengan lirih, kemudian datang Jibril dan bertanya: “siapa yang menangis di hadapanmu?” Rasulullah menjawab: “seorang laki-laki dari Habasyah” dan beliau memujinya bahwa ia orang baik. Jibril bersabda: Allah SWT berfirman: Demi Kemuliaan-Ku, Keagungan-KU, Ketinggian-Ku di atas Arsy-KU! Tidaklah mata hamba-Ku menangis di dunia karena takut terhadap-Ku, maka ia akan banyak tertawa di surga. . (Hayat Shahabah Jiid II, h, 614).
- Diriwayatkan oleh Al-Syaafi’i dari Hasan Ibnu Muhammad Ibn Ali Ibnu Abi Thalib ra, bahwa Umar Ibnu Al-Khatab ra membaca –dalam khutbah Jum’at– surat Al-Takwir ayat: 1-14
إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ -عَلِمَتْ نَفْسٌ مَا أَحْضَرَتْ
Kemudian terhenti karena menangis.
Comments are Closed