Membicarakan Pesantren di Trabzon Turki
Oleh: M. Tata Taufik
Pada 11 November 2021 lalu penulis berkesempatan Mengikuti seminar Internasiomal yang diselenggarakan oleh al-Mahfal al-Ilmi al-Duwali (The International Scientific Forum). Ada beberapa forum kajian, pada kesempatan ini penulis memilih forum ilmu pendidikan dan psikologi. Biasanya dalam beberapa kesempatan penulis memilih kajian keahlian di bidang media dan komunikasi Islam–menyesuaikan dengan bidang keahlian penulis. Untuk kali ini dalam kapasitas sebagai ketua Perhimpunan Pengasuh Pesantren Indonesia (P2i) dan sebagai pimpinan Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash, sengaja memilih kajian pendidikan dan psikologi.
Tujuan mengikuti seminar ini tiada lain untuk sosialisasi pesantren di dunia Internasional, seperti yang sudah dimaklumi bersama bahwa pesantren merupakan pendidikan tertua di Indonesia, hanya saja di dalam negeri sendiri masih belum mendapatkan tempat yang meluas di hati masyarakat pengguna pendidikan. Bahkan dalam regulasi pemerintahan, pengakuan atas lulusan pesantren baru muncul pada tahun 1998, kemudian disusul tahun 2003 melalui UU Sisdiknas dan PP 55 Tahun 2007. Kemudian disusul dengan Peraturan menteri Agama tahun 2014 dan terakhir UU No 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren.
Sebenarnya banyak sisi kelebihan yang bisa diangkat dari pesantren untuk kemudian ditawarkan sebagai model pendidikan unggulan. ambil contoh bagaimana pesantren menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam pendidikan para santrinya.
Dalam pendidikan pesantren ada dua kegiatan utama; pertama mencari pengetahuan melalui bahan ajar yang diajarkan di pesantren dengan kurikulumnya. Kedua mempelajari berbagai kemahiran dan kecakapan melalui berbagai kegiatan yang sinergis dengan kurikulum pesantren. Terintegrasi dalam suatu sistem pendidikan yang padu antara teoritis dan praktis.
Dihubungkan dengan HOTS yang terdiri dari rentetan kemampuan intelektual bermula dari menganalisa, mengevaluasi, dan mencipta. Para ahli berpendapat bahwa HOTS hanya bisa dicapai dengan kegiatan tersendiri, artinya harus dibuat kegiatan yang dapat menggerakan kemampuan berpikir tingkat tinggi para siswa sehingga bisa mengasah kemampuan mereka dalam berpikir yang pada akhirnya mampu membuat kreasi baru.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi yang sekarang banyak dipakai dan dijadikan pedoman dalam menentukan kurikulum pendidikannya di berbagai negara di Dunia ini lebih mengarah kepada kemampuan dalam segi perekonomian. Kurang mengarah kepada pembekalan skill yang bertemakan permasalahan kehidupan secara holistik.
Pertanyaan seperti bagaimana pendidikan di pondok pesantren? Apakah pendidikan telah menerapkan metode dan teori pendidikan kontemporer? Apakah proses belajar mengajar pondok pesantren yang baru dilaksanakan menerapkan keterampilan berpikir tinggi? Bagaimana penerapan keterampilan berpikir tinggi di pondok pesantren? Bisa dijadikan bahan pengkajian pendidikan pesantren.
Pertanyaan itu bisa dijawab dengan analisis deskriptif introspektif melalui analisis induktif tentang bagaimana menerapkan keterampilan berpikir tinggi dengan mengamati secara seksama berbagai kegiatan yang dilakukan di pondok pesantren, mulai dari kegiatan belajar mengajar hingga kegiatan sehari-hari santri, melalui pembahasan tersebut akan diperlihatkan model penerapan keterampilan berpikir tinggi di pondok pesantren modern dan keunggulannya.
Dari sini akan terlihat bagaimana pesantren menerapkan HOTS dalam pendidikan para santrinya sehingga tergambar peraktik pendidikan sebagai berikut:
Pertama kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren modern merupakan perpaduan antara belajar untuk mencari ilmu dan belajar untuk memperoleh beberapa keterampilan. Kedua Pesantren modern telah menerapkan metode belajar mengajar modern yang didukung oleh berbagai kegiatan dan fasilitas pendukung. Ketiga bahwa pembelajaran di pondok pesantren mengarah pada perolehan dan pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi.Keempat keterampilan berpikir tingkat tinggi dilaksanakan melalui:
(1) Penyusunan kurikulum yang dipadukan dengan kegiatan pendidikan di luar kelas tetapi dilaksanakan di dalam kampus.
(2) Melibatkan siswa dalam kegiatan pendidikan: dalam merumuskan peraturan sekolah, peraturan, atau disiplin, dan melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan. Pengawasan terhadap mahasiswa dan kegiatannya dilakukan oleh pengurus organisasi sesuai dengan bidang peminatannya.
(3) Adanya keteladanan kepala sekolah dan guru.
(4) Menugaskan siswa untuk tugas dan proyek pendidikan yang akan mengembangkan pemikiran kreatif siswa di lapangan.
Secara lebih dalam lagi bisa dilihat bahwa pondok pesantren memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut:
(1) Ada tokoh sentral yang dihormati dan dipatuhi.
(2) Ada contoh penerapan pengetahuan teoritis pada tataran praktis yang berkelanjutan selama 24 jam sehari.
(3) Tersedianya waktu yang cukup untuk mempelajari, memahami dan memperdalam ilmu yang diajarkan.
(4) Tersedianya kesempatan untuk mengamalkan berbagai ilmu yang diperoleh melalui media praktik yang luas sesuai dengan bidang studinya dalam bentuk partisipasi langsung dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan dan kemasyarakatan.
(5) Tersedianya kesempatan bertanya kepada kiai dan pengawas guru.
(6) Adanya budaya menghormati Kayyali, guru dan siswa senior.
(7) Menghidupi tradisi dengan latar belakang yang beragam dan bersedia hidup bersama.
(8) Tersedianya suasana tolong-menolong dari sesama penghuni pondok pesantren.
(9) Lingkungan yang cocok untuk belajar dan beribadah.
Selanjutnya untuk pemahaman yang komprehensif tentang penerapan pembelajaran berbasis keterampilan berpikir tingkat tinggi di pondok pesantren, diperlukan penelitian yang lebih spesifik. Penelitian lebih lanjut dapat diarahkan pada aspek; seperti menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan disiplin; atau aspek peran siswa dewasa dalam mengembangkan kemampuan berpikir siswa; dan kegiatan sekolah sebagai upaya menerapkan pemikiran tingkat tinggi; serta aspek lain yang digali dari berbagai dimensi kehidupan di pesantren sebagai komunitas pendidikan.
Melalui penelitian lanjutan ini akan memperkaya informasi tentang pondok pesantren terpadu, sehingga citra pendidikan pondok pesantren sebagai model pendidikan modern dapat diakui oleh banyak pihak terkait, terutama pemangku kepentingan di bidang pendidikan dan pakar pendidikan baik secara nasional maupun internasional.
Ciawilor, 29 Nov 2021
Baca di Medcom 7 Desember 2021
Comments are Closed