Pesan Ramadlan
Yang dimaskud pesan Ramadlan di sini adalah pesan-pesan berkenaan dengan keutamaan amalan bulan Ramdalan, nasehat-nasehat serta anjuran yang disampaikan sehubungan dengan peningkatan kualitas ibadah di bulan suci ini.
Pada bulan ini banyak sekali pesan yang dipompakan dengan mengatasnamakan kegiatan Ramadlan, seperti pesan iklan makanan atau komoditi lain yang dikaitkan dengan realitas bulan puasa, dengan obyek sasaran masyarakat puasa. Para team kreatif media sangat piawai dalam hal ini dengan dukungan penelitian dan studi kelayakan yang digarap oleh perusahaan di bidang tersebut.
Tulisan ini terinspirasi ketika anak-anak memanfaatkan waktu untuk menonton film dari salah satu channel tv dengan fasilitas VOD. tiga hari pertama puasa di rumah nyaris sepi dari tv, semacam zero tv begitu. Tapi pada hari ketiga, di malam harai saat usai taraweh saya lihat anak-anak menyalakan tv dan menonton film, lalau hari keenam juga terulang kembali.
Terpikir untuk menghentikan kegiatan tersebut, tentu memutar otak untuk mengomunikasikannya supaya nyaman dan pesan tersampaikan.
Anak-anak sudah dua malam nonoton film, ini bulan puasa, saya coba diskusikan dengan istri di rumah. itu besok harus tidak terjadi, saya ungkapkan pesan utama; melarang nonton tv. Oh sudah dua malam kata istri saya, iya, jawab saya. Sampaikan saja ke anak-anak bahwa harus ada keseimbangan pesan yang diterima, anatara pesan-pesan bulan Ramadlan dan pesan yang lain, yang tersampaikan melalui media. Jangan sampai apa yang didapat di bulan suci ini pesan-pesan non Ramadlan lebih banyak dari pesan positif tentang puasa dan amalannya; seperti pesan perilaku konsumtif dan pesan fiksi yang kadang –mungkin ini pandangan subyektif–tidak jelas ujungnya.
Promosi keutamaan Ramadlan lebih baik dari pada promosi yang lainnya, karenanya harus diperbanyak. Kegiatan sebulam ini sangat menentukan peri laku satu tahun ke depan. Apa yang dilakukan di bualan ini akan membekas pada bulan-bulan beriktnya, Bahasa Agamanya, siapa yang berpuasa (termasuk di dalamnya menjalankan aktifitas Ramadlan seperti mendirikan shalat sunah di malam harinya) dengan dilandasi iman dan mengharapkan pahala (ihtisab) dari Allah, maka akan diampuni dosanya selama satu tahun yang telah lalu dan–ada juga yang meriwayatkan– atu tahun yang akan datang. dijelaskan bahwa maskud dimapuni yang akan datang itu –karena belum terlaksana– adalah akan dibimbing perilakunya sehingga terhindar dari perbuatan dosa.
Satu bulan ini sebenranya dapat dipandang sebagai kegiatan ubudiyah dan bukti ketaatan yang merupakan upaya mengontruksi kualitas diri satu tahun ke depan. Semoga.
Comments are Closed