media berbagi dan silaturahmi

Motivasi 3.0

Print Friendly, PDF & Email

Terbayang waktu kecil setiap hari Jum’at atau Selasa –keduanya hari pasar di kecamatan tempat penulis dibesarkan; Ciawigebang— sering melihat orang menuntun kambing untuk dibawa ke pasar. Orang tersebut membawa tongkat biasanya dari pohon singkong atau dahan dari lamtoro ditangannya yang satu, dan tangan yang lainnya membawa dedaunan hijau serta menuntun  tali pengikat yang ujungnya dikalungkan di leher kambing, orang kampung menyebutnya dadung. Tujuannya tiada lain untuk mempermudah menuntun kambing agar semangat berjalan: Merayu dengan iming-iming hadiah serta mengancam dengan hukuman.

Dalam istilah motivasi tindakan di atas disebut the carrot and the stick, sebuah pendekatan untuk merayu seseorang agar mau berusaha lebih keras lagi dalam pekerjaannya dengan menawarkan hadiah jika berhasil melakukannya, dan memberikan hukuman jika tidak mau melakukannya. Pola rangsangan seperti ini sudah berjalan sejak sangat lama sekali, istilah “insentif” diberikan kepada orang yang berprestasi dalam berbagai bidang seperti pengelola perusahaan dan berbagai model pengembangan SDM untuk memicu kinerja yang lebih baik, tak terkecuali dalam dunia pendidikan.

Masalahnya motivasi seperti ini tidak selamanya berjalan lancar, katakanlah untuk menaikkan kinerja team diberikan insentif berupa uang bagi mereka yang bisa melakukan tugas yang terbaik, sementara bagi mereka yang lalai mendapat sebaliknya, apa yang terjadi justru  di luar harapan, mungkin pada level 1 dan 2 dari bawah bisa efektif dalam menaikkan kinerja, tapi pada level 3 ke atas sangat tidak efektif (Pink 2011).

Ada dua tipe motivasi pertama ekstrinsik yaitu motivasi yang datang dari luar diri seseorang bisa berupa uang (upah), informasi tantang kesuksesan, hadiah dan penghargaan. Kedua motivasi intrinsik yaitu motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang berupa dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai kepuasan pribadi jika perbuatannya berhasil, merasa diri lebih hidup dan bermanfaat.

Model motivasi pertama sudah sangat lama menyebar, terutama setelah Abraham Maslow memperkenalkan deretan kebutuhan manusia pada tahun 1950an. Maslow  menyatakan setidaknya ada lima daftar kebutuhan dalam hidup seseorang yang bisa disebut sebagai kebutuhan dasar (basic Needs)  antara lain kebutuhan fisiologis, lalu rasa aman, rasa cinta, harga diri dan aktualisasi diri. Selain itu kita dimotivasi oleh keinginan untuk mencapai atau memelihara berbagai kondisi agar kebutuhan dasar tersebut bisa nyaman terpenuhi, dan oleh berbagai keinginan tertentu yang bersifat intelektual  (Maslow 2012).

Kalau dibahasakan secara sederhana usulan Maslow dalam hal motivasi banyak diterjemahkan sebagai upaya pemenuhan faktor eksternal yang menjadi kebutuhan seseorang. Sehingga usaha motivasi sering diartikan “memberikan” apa yang dibutuhkan berdasarkan urutan basic needs yang ditawarkannya, lebih bersifat material (dalam praktiknya) serta menjanjikan kepuasan jangka pendek.

Tipe kedua adalah motivasi intrinsik sebut saja “drive” yang merupakan kemauan keras/ dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Daniel H Pink mengusulkan perlunya upgrade atas motivasi model lama (motivasi 2.0) yang menggunakan pendekatan Carrot and the Stick dengan menambahkan penguatan pada motivasi intrinsik berupa drive yang terdiri dari tiga pilar: otonomi, penguasaan dan tujuan (Pink 2011).

Alasannya ternyata banyak orang berbuat sesuatu bukan karena ingin menggapai hadiah, atau keuntungan materi semata, tapi lebih kepada pencapaian kebahagiaan dan kepuasan yang relatif lebih berumur panjang.

Diilustrasikan bagaimana Microsoft mengembangkan ensiklopedi Encarta yang disajikan secara digital dalam bentuk CD- Roms lalu disajikan Online pada tahun 1996, tentu dengan menyediakan pembiayaan untuk proyek digitalisasi tersebut, seperti membayar editor dan penulis artikel. Kemudian di pihak lain ada yang membuat ensiklopedi tidak dilahirkan dari perusahaan besar, ensiklopedi tersebut akan ditulis oleh puluhan ribu masyarakat yang menulis dan mengedit artikel sebagai hobi dan kesenangan –bukan karena bayaran— ensiklopedi tersebut akan disajikan secara onlie, dan bisa diakses gratis oleh siapa saja. Pertanyaannya dalam durasi waktu lima belas (15) tahun apa yang akan terjadi? Mana ensiklopedi yang lebih exist dan populer?

Ternyata Wikipedia –ensiklopedi yang dibuat bebas itu—dalam waktu hanya sembilan tahun sudah menjadi ensiklopedi terbesar dan terpopuler di Dunia. Wikipedia bisa menghimpun lebih dari 17 juta artikel ditulis dalam 270 bahasa, dan yang ditulis dalam bahasa Inggris sendiri mencapai 3.5 juta.

Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa ada banyak orang yang berkemauan keras untuk mewujudkan sesuatu tidak karena kepuasan materi atau hadiah, tapi mereka melakukannya dengan senang hati, sukarela dan semangat berbagi. Para relawan dan para guru di pelosok daerah, serta para pahlawan mereka melakukan pekerjaannya dengan senang dan penuh kebahagiaan.

Kuncinya adalah adanya motif otonomi/kebebasan dalam tugas, waktu pelaksanaan, teknik pelaksanaan dan kebebasan tim. Berikutnya motif penguasaan mastery—the desire to get better and better at something that matters. Tentu saja membutuhkan usaha, latihan dan konsistensi sehingga bisa menghasilkan hasil yang bagus. Lalu terakhir adalah motif tujuan yang hendak dicapai. Motif ini menjadi semacam aktivasi  energi dalam hidup. Motif tujuan setidaknya memiliki tiga hal penting; goal (target pencapaian) word kekuatan bahasa untuk mengomunikasikan tujuan dengan kata-kata yang lebih bisa diterima, serta policies yang merupakan wujud dari aplikasi pencapaian target dengan rumusan kata-kata sebagai pedoman yang menarik.

Upgrade terhadap Motivasi 2.0 dengan penguatan perhatian pada sisi motivasi intrinsik ini disebut sebagai Motivasi 3.0 yang mencoba menggali potensi dalam diri seseorang (drive) dengan orientasi pada pencapaian target secara maksimal –bermodalkan otonomi, kebahagiaan dan kepuasan dalam berkreasi yang lebih menghidupkan setiap pribadi– sebagai penyempurnaan dari Motivasi 2.0 yang hanya berorientasi pada keuntungan semata. 

Pilar Medcom.id 31 Maret 2021

Comments are Closed