media berbagi dan silaturahmi

Pesan Ramadan: Tadarus 4G

Print Friendly, PDF & Email

Yang dimaksud pesan Ramadlan di sini adalah pesan-pesan berkenaan dengan keutamaan amalan bulan Ramadlan, nasehat-nasehat serta anjuran yang disampaikan sehubungan dengan peningkatan kualitas ibadah di bulan suci ini.

Pada bulan ini banyak sekali pesan yang dipompakan dengan mengatasnamakan kegiatan Ramadlan, seperti pesan iklan makanan atau komoditi lain yang dikaitkan dengan realitas bulan puasa, dengan obyek sasaran masyarakat puasa.  Para team kreatif media sangat piawai dalam hal ini dengan dukungan penelitian dan studi kelayakan yang digarap oleh perusahaan di bidang tersebut.

Tulisan ini terinspirasi ketika anak-anak memanfaatkan waktu untuk menonton film dari salah satu channel tv dengan fasilitas VOD. tiga hari pertama puasa di rumah nyaris sepi dari tv, semacam zero tv show begitu. Tapi pada hari ketiga, di malam hari saat usai taraweh saya lihat anak-anak menyalakan tv dan menonton film, lalau hari keenam juga terulang kembali.

Terpikir untuk menghentikan kegiatan tersebut, tentu memutar otak untuk mengomunikasikannya supaya nyaman dan pesan tersampaikan.

Anak-anak sudah dua malam menonton film, ini bulan puasa, saya coba diskusikan dengan istri di rumah. itu besok harus tidak terjadi, saya ungkapkan pesan utama; melarang menonton tv. Oh sudah dua malam kata istri saya, iya, jawab saya. Sampaikan saja ke anak-anak bahwa harus ada keseimbangan pesan yang diterima, antara pesan-pesan bulan Ramadlan dan pesan yang lain, yang tersampaikan melalui media. Jangan sampai apa yang didapat di bulan suci ini pesan-pesan non Ramadlan lebih banyak dari pesan positif tentang puasa dan amalannya; seperti pesan perilaku konsumtif dan pesan fiksi yang kadang –mungkin ini pandangan subyektif–tidak jelas ujungnya.

Promosi keutamaan Ramadlan lebih baik dari pada promosi yang lainnya, karenanya harus diperbanyak.  Kegiatan sebulan ini sangat menentukan peri laku satu tahun  ke depan. Apa yang dilakukan di bualan ini akan membekas pada bulan-bulan berikutnya, Bahasa Agamanya, siapa yang berpuasa (termasuk di dalamnya menjalankan aktivitas Ramadlan seperti mendirikan salat sunah di malam harinya) dengan dilandasi iman dan mengharapkan pahala (ihtisab) dari Allah, maka akan diampuni dosanya selama satu tahun yang telah lalu dan–ada juga yang meriwayatkan– satu tahun yang akan datang.  dijelaskan bahwa maksud diampuni yang akan datang itu –karena belum terlaksana– adalah akan dibimbing perilakunya sehingga terhindar dari perbuatan dosa.

Satu bulan ini sebenarnya dapat dipandang sebagai kegiatan ubudiyah dan bukti ketaatan yang merupakan upaya mengonstruksi  kualitas diri satu tahun ke depan. Karenanya produksi pesan Ramadlan baiknya diarahkan kepada peningkatan kualitas diri melalui momentum ini.

Dengan kemajuan teknologi komunikasi virtual setiap komunitas bisa merancang berbagai kegiatan, katakanlah semacam tadarus versi terbaru. Tadarus versi lama berupa kegiatan membaca al-Qur’an yang dilakukan selama Ramadlan dengan target khatam minimal satu kali dalam satu bulan.

Adapun tadarus versi revisi bisa ditambah aspek pemahaman dan pendalaman makna atas ayat-ayat yang dibaca, misalkan dengan penekanan kepada tema-tema karakter baik yang seharusnya terkomunikasikan kepada khalayak. Karena sifatnya sebagai pengembangan dan pengayaan informasi, maka tadarus versi revisi tidak menghapus versi sebelumnya.

Pelaksanaannya tadarus versi lama dilakukan secara individu maupun kelompok bisa di rumah bersama keluarga atau di mesjid bersama dengan jamaah lain (ini yang biasa berjalan). Sedangkan tadarus versi baru bisa dengan menggunakan teknologi virtual –ops bukan Jum’atan Virtual seperti yang digagas seseorang—melalui penyedia layanan konperensi jarak jauh.

Langkahnya diawali dengan penyusunan materi kajian berupa ayat-ayat bahan kajian, kemudian pemilihan nara sumber dan penjadwalan selama satu bulan penuh. Kemudian langkah berikutnya adalah publikasi link untuk mengundang peserta yang berminat mengikuti tadarus versi baru tersebut.

Kelebihan kegiatan ini selain akan menambah wawasan pemahaman terhadap kandungan al-Qur’an serta upaya internalisasi nilai, juga bisa melahirkan karya berupa buku yang dihasilkan dari kajian tersebut. Dengan demikian pesan-pesan Ramadlan terarsipkan dengan baik serta pada gilirannya bisa diakses oleh siapa saja.

Pengalaman penulis pada Ramadlan 1441 H yang lalu merancang kajian Ramadlan via Zoom dengan menyusun materi kajian serta nara sumber dari teman-teman anggota Group WA ternyata bisa berjalan dan bisa banyak menampung ide-ide kreatif, bahkan bisa melahirkan satu buah buku. Acara dijadwalkan dari pukul 21.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB dengan asumsi memberi peluang kepada peserta dan nara sumber untuk melakukan tadarus versi lama—membaca al-Qur’an, sebelum mengikuti tadarus versi revisi, sebut saja “Tadarus 4 G.”      

Pilar Medcom.id 6 April 2021  

Comments are Closed